[OS] Mikrotik Basic

Mikrotik? Pasti menurut anda yang membaca pasti sudah sangat mengenal atau jangan-jangan sudah sangat mahir?
Sebagai pengenalan ini saya sebagai pemula ingin memberikan pengalaman basic saya (walaupun masih belajar juga ) untuk teman-teman yang ingin sekali belajar apa itu Mikrotik, apa fungsinya, dan apa saja yang di perlukan agar sebuah media mikrotik bisa bekerja secara optimal. Kita akan membahasnya di sini.
Pertama-tama kita bahas apa itu Mikrotik dan mengapa harus pakai Mikrotik?
Mikrotik, yang biasa di kenal dengan nama Mikrotik RouterOS™, adalah sistem operasi yang menjadikan sebuah perangkat komputer sebagai router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang di khususkan untuk IP Network, Wireless, VPN dan sangat cocok di gunakan untuk ISP dan provider Hotspot dimana pun.
Oke sampai sini sudah tahu semua tentang Mikrotik?
Di sini percobaan instalasi dan konfigurasi mengunakan RouterOS™ versi terbaru yaitu v4.4
Oke, kita masuk ke tahap instalasi. Untuk instalasi cukup mudah dan cepat lebih jelas nya lihat tampilan ini:

Baca instruksi dari Mikrotik ini. Di atas tertulis jika kita ingin menginstall hanya beberapa fitur, cukup tekan [space] dan pilih fitur apa saja yang kita ingin kan. Nah jika kita ingin meng-install semua fitur yang tersedia tekan huruf [a] pada keyboard dan jika ingin install minimal fitur tekan huruf [m], karena semua fitur ingin di-install jadi tekan huruf [a] untuk menginstall semua fitur yang tersedia lalu setelah itu tekan huruf [i] untuk mengakhiri tahap penginstallan fitur. Lalu tekan [y] untuk meneruskan tahap instalasi. Tekan [y] lagi untuk melanjutkan instalasi dan yang terakhir tekan [Enter] untuk memformat semua file dalam harddisk (jika ukuran harddisk anda besar maka akan makan waktu agak lama) dan kemudian tahap instalasi fitur di mulai.selang beberapa detik tekan [Enter] lagi untuk me-restart konfigurasi yang sudah di simpan.
Jika tahap instalasi sudah berjalan dengan baik maka akan muncul tampilan seperti ini:

Dari sudut tampilan sangat simpel sekali, tapi kemampuannya MANTAB!!!(hahaha) Tapi harus belajar kalau mau bisa.
Oke kita lanjut. Jika tampilan di atas sudah muncul, pertanyaannya sekarang, login ID dan password-nya apa? Di Mikrotik sendiri punya system security untuk setiap user yang ingin mengakses Routernya, karena kita meng-install baru jadi Mikrotik mempunyai id dan password default-nya yaitu ID Login : admin dan tanpa password, jadi kita tinggal tekan [Enter]. Contohnya sebagai berikut :

Setelah itu lalu masuk ke tampilan sebagai berikut :

Jika tahap ini sudah di lewati artinya, SELAMAT!!! anda sudah berhasil meng-install Mikrotik
Oke kita lanjut lagi…
Mikrotik dibagi beberapa sub folder yang mana di masing-masing sub folder tersebut adalah fitur yang tadi Anda install.
Contohnya seperti ini:

Lalu apa lagi? Apa sudah bisa terkoneksi?
Jawabannya : BELUM!
Sebuah router tidak bisa bekerja jika tidak ada device penghubung,bisa dengan ethernet (LAN Card) atau antena jaringan wireless dll, jadi kita perlu setting device tersebut agar bisa berhubungan dengan jaringan. Di sini kita hubungkan dengan device ethernet atau bisa di sebut LAN Card.
Untuk melihat ethernet yang terdeteksi bisa dengan perintah :
[admin@MikroTik] > interface pr
Flags: D - dynamic, X - disabled, R - running, S - slave
#     NAME                        TYPE             MTU   L2MTU
0  R  ether1                      ether            1500
1  R  ether2                      ether            1500 
nah..di sini terlihat berapa ethernet yang terpasang yaitu 2 buah ethernet..
mengapa memakai 2 ethernet??karena sebagai penghubung antara IP address yang satu dengan yang lainnya,tetapi  dengan ansumsi berbeda network.
oke jika sudah mengerti lanjut dengan pemberian alamat IP pada setiap ethernet :D tapi sebelum nya kita pisahkan dahulu antara ether1 dengan ether2 dengan cara sebagai berikut :
[admin@MikroTik] > interface set name=public numbers=0
[admin@MikroTik] > interface set name=local numbers=1
[admin@MikroTik] > interface pr
Flags: D - dynamic, X - disabled, R - running, S - slave
#     NAME                      TYPE             MTU   L
0  R  public                    ether            1500
1  R  local                     ether            1500
pemberian nama ether sudah selesai,selanjutnya pemberian alamat IP pada masing-masing ethernet..:D
perintahnya sebagai berikut :
[admin@MikroTik] > ip address add address=10.0.4.195/24 interface=public
[admin@MikroTik] > ip address add address=192.168.10.1/24 interface=local 
[admin@MikroTik] > ip address pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
#   ADDRESS            NETWORK         BROADCAST       INTERFACE
0 D 10.0.4.195/24      10.0.4.0        10.0.4.255      public
1   192.168.10.1/24    192.168.10.0    192.168.10.255  local
jika sudah pada pemberian ip,kita masuk pada bagian DNS yang sudah di tentukan sebelumnya…mungkin bagi kalian belum mengerti tentang DNS..untuk lebih jelasnya buka page ini.
oke lanjut dengan pemberian alamat DNS…mengapa di perlukan DNS dalam sebuah router???agar sebuah router bisa mengenali target IP  gateway yang kita sudah buat sebelumnya…
Perintah nya sebagai berikut:
[admin@MikroTik] > ip dns set primary-dns=10.0.4.1
[admin@MikroTik] > ip dns set secondary-dns=202.73.99.4
[admin@MikroTik] > ip dns pr
primary-dns: 10.0.4.1
secondary-dns: 202.73.99.4
allow-remote-requests: yes
max-udp-packet-size: 512
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 5KiB
mengapa kita memasukan IP 10.0.4.1 dan 202.73.99.4 tersebut kenapa tidak memasukan IP lain..???
karena IP 10.0.4.1 tersebut adalah IP  gateway yang sudah di atur pada pemberian IP address sebelum…dan untuk IP 202.73.99.4 ini biasa nya IP Public yang di berikan oleh ISP agar bisa terhubung dengan internet dan bisa terkoneksi dengan baik dengan ISP tersebut.jadi intinya pemberian IP DNS adalah sangat penting agar router yang ingin di setting bisa terkoneksi secara optimal.
oke selanjutnya setting gateway. :D
setting gateway tidak kalah penting karena di sini lah pengaruhnya sebuah komputer LAN agar bisa terhubung ke internet (dulu saya juga pernah tidak mensetting gateway pada mikrotik saya..alhasil ujian saya remed :D(kok bangga?) )
oke, ini adalah perintahnya..
[admin@MikroTik] > ip route add gateway=10.0.4.1
[admin@MikroTik] > ip route pr
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
#      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
0 A S  0.0.0.0/0          10.0.4.1  1
1 ADC  10.0.4.0/24        10.0.4.195      public             0
2 ADC  192.168.10.0/24    192.168.10.1    local              0
mengapa memakai IP gateway yang sama dengan IP DNS?karena IP gateway tersebut adalah IP yang akan menghubungkan IP public dengan IP local dan pastikan semua berjalan dengan baik dengan cara ping ke gateway yang sudah kita setting tadi :D
dengan perintah :
[admin@MikroTik] > ping 10.0.4.1
10.0.4.1 64 byte ping: ttl=64 time=1 ms
10.0.4.1 64 byte ping: ttl=64 time=1 ms
10.0.4.1 64 byte ping: ttl=64 time=1 ms
10.0.4.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
okeyy sampe sini belum selesai..masih ada 1 konfigurasi yang sama pentingnya juga…yaitu setting NAT pada mikrotik…
nah..agar tidak memakan 1 halaman ini klik page ini untuk mengetahui apa itu NAT. :D
jika sudah memahami..kita langsung saja set NAT nya…
ini perintahnya:
[admin@MikroTik] > ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=public
[admin@MikroTik] > ip firewall nat pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0   chain=srcnat action=masquerade out-interface=public
maksud dari settingan ini adalah…nat di pakai pada sasaran nat dengan konfigurasi masqurade dan di lempar ke ethernet public…agar bisa menterjemahkan ip public kedalam jaringan local…
dan terakhir agar konfigurasi basic ini lancar dan terkoneksi dengan baik yaitu setting DHCP.
bagi yang belum memahami apa itu DHCP bisa baca di bagian page ini
oke…lanjut ke konfigurasi…
[admin@MikroTik] > ip pool add name=local ranges=192.168.10.2-192.168.10.25
[admin@MikroTik] > ip pool pr
# NAME                                    RANGES
0 local                                   192.168.10.2-192.168.10.25
nahh di ip pool ini untuk mengkonfigurasi range IP yang di inginkan untuk di jadikan Dynamic IP
[admin@MikroTik] > ip dhcp-server add address-pool=local interface=local
[admin@MikroTik] > ip dhcp-server pr
Flags: X - disabled, I - invalid
#   NAME    INTERFACE   RELAY           ADDRESS-POOL   LEASE-TIME ADD-ARP
0   dhcp1   local                                                            local               3d
konfigurasi di atas adalah memasukan IP pool yang tadi kita buat kedalam DHCP server agar bisa berjalan dengan baik.
dan yang terakhir konfigurasi network dhcp  agar bisa terkoneksi dengan gateway yang ada :D
[admin@MikroTik] > ip dhcp-server  network add address=192.168.10.0/24 gateway=192.168.10.1
[admin@MikroTik] > ip dhcp-server network pr
# ADDRESS            GATEWAY         DNS-SERVER      WINS-SERVER     DOMAIN
0 192.168.10.0/24    192.168.10.1
dan yang terakhir coba pada client. :D
sampai di sini dulu konfigurasi dasar mikrotik semoga bisa memberikan kontribusi yang baik agar bisa menjadi ilmu yang bermanfaat :D
saya ke depannya akan membuat tulisan yang lebih mendalam seputar mikrotik…jadi tunggu saja tulisan-tulisan berikutnya…
Selamat ngoprek!
Wassalam
(bila masih ada kekurangan dan ada kesalahan mohon di koreksi)

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Pengertian

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesaidan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Tujuan DHCP
  • Tidak ada manual konfigurasi pada klien 
  • Satu server dapat menangani banyak subnet
  • Banyak server diijinkan 
  • Host-host yang terkonfigurasi secara statis harus berdampingan 
  • BOOTP berdampingan 
  • Jaminan alamat yang unik 
  • Menjaga informasi klien
Cara Kerja DHCP
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Cliet punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) 
  • DHCP Discovery
Ketika komputer terhubung pada DHCP-enabled network, client tersebut akan melakukan broadcast , lebih dikenal dengan DHCPDISCOVER yang berfungsi untuk menemukan DHCP Server. Secara Optional, client akan merequest alamat IP.
  • DHCP Offers
DHCP Server akan menerima permintaan (lease) dari client. Lease ini menentukan berapa lama client diijinkan untuk menggunakan informasi IP yang didapatkan dari server. DHCP message yang dikenal sebagai DHCPOFFER dikirimkan  ke client. Pesan ini berisi lease duration, IP address, subnet mask, MAC Address client, dan IP Address dari DHCP server.
  • DHCP request
Laporan dari client ini berupa broadcast yang telah diinialisasi dengan DHCP server IP Address. Ini akan memberitahu DHCP server yang lain supaya tidak memberikan IP information lagi ke client, karena sudah memperoleh informasi yang diperlukan.
  • DHCP acknowledgement.
DHCP acknowledgement adalah fase final dari pertukaran data antar server dan client. Paket ini berisi lease duration, dan informasi apa saja yang diinginkan (request) oleh client. Pada poin ini, proses yang diperlukan untuk terhubung ke jaringan sudah selesai (complete) dan IP Information pada client sudah terkonfigurasi dengan benar.