Instalasi Linux CentOS


Persiapan
  • Sebelum instalasi sebaiknya anda telah memilik DVD CentOS atau CD CentOS
  • Atur boot device priority pada bios anda agar boot prioritynya menjadi CD-ROM atau DVD.
Tahapan Instalasi
Langkah 1 : Persiapan Media Boot.
Masukkan DVD CentOS 5.3 atau CD 1 CentOS 5.3 dan biarkan komputer melakukan proses boot dari drive CD atau DVD. Setelah proses boot selesai maka akan muncul tampilan seperti ini. Untuk melakukan instalasi dalam mode grafis, anda bisa langsung menekan tombol [Enter].

Langkah 2 : Melakukan Testing Media Instalasi.  
Jika anda ingin menguji media instalasi anda terlebih dahulu sebelum melakukan proses instalasi anda bisa menekan tombol ok, tetapi proses ini akan memakan waktu yang cukup lama. Jika anda yakin bahwa media instalasi anda masih dalam keadaan baik sebaiknya anda menekan tombol [Skip] untuk melewati proses ini.

Langkah 3 : Memulai Proses Instalasi.
Pada tahap ini sistem instalasi akan menampilkan halaman pertama dari tahap instalasi CentOS, klik Next untuk berlanjut keproses berikutnya.

Langkah 4 : Pemilihan Bahasa.
Pada tahap ini anda akan memilih bahasa yang digunakan selama proses instalasi, jika sudah memilih bahasa klik tombol Next untuk berlanjut ke proses selanjutnya.

Langkah 5 : Pemilihan Keyboard. 
Pada tahap ini anda akan memilih layout keyboard, sebaiknya pilih u.s layout, setelah itu klik tombol Next untuk memulai proses berikutnya.

Langkah 6 : Pemilihan Mouse.
Pilihlah jenis mouse yang sesuai. Perhatikan jenis interface yang digunakan apakah serial, PS/2 atau USB. Sebaiknya pilih yang berjenis Genirc agar kompatibel dengan semua mouse yang ada dipasaran. Setelah selesai memilih mouse klik Next.

Langkah 7 : Memilih Upgrade atau Install.
Program instalasi akan secara otomatis mendeteksi apabila sebelumnya sudah terinstal Linux CentOS. Pada tahap ini pilih install untuk menginstal Linx CentOS, setelah itu klik tombol Next

Langkah 8 : Memilih Setup Partisi.
Ada empat jenis setup partisi yang dapat dipilih:
  • Remove all partitions on disk : Pembuatan partisi baru secara otomatis dengan cara menghapus atau memformat semua partisi yang telah ada sebelumnya. 
  • Remove linux partitions on disk : Pembuatan partisi secara otomatis dengan menghapus semua partisi Linux yang telah ada pada disk anda. 
  • Used all free space : Pembuatan partisi secara otomatis dengan menggunakan semua partisi kosong yang tersedia pada disk. 
  • Manually Partitions : Membuat partisi sendiri secara manual.
Disarankan untuk memilih option yang keempat agar bisa belajar membuat partisi sendiri dan dengan memilih option tersebut kita bisa meminimalisir kehilangan data akibat salah melakukan partisi.

Langkah 9 : Membuat Partisi.
Pada Linux terdapat 2 jenis partisi :
  • Partisi SWAP yang berfungsi sebagai virtual memory. Besarnya minimal 32 MB. Besar dari partisi swap yang disarankan adalah dua kali jumlah memori yang terpadsan  pada komputer. Jika memori komputer anda 1 GB atau kurang. Contohnya jika pada komputer anda terpasang memori sebesar 1 GB maka buatlah partisi swap sebesar 2 GB. 
  • Partisi NATIVE. Adalah partisi untuk sistem Linux itu sendiri. Jumlah partisi native dapat lebih dari satu (partisi root saja) atau lebih tergantung dari masing masing pengguna.
Untuk membuat partisi ikuti langkah langkah berikut :
  • Buat partisi SWAP sebesar  2 kali memori yang terpasang, dengan cara :
  •  Klik tombol New. Kemudian akan muncul jendela untuk membuat partisi. 
  • Mount point. Biarkan kosong 
  • File System Type. Pilih swap. 
  • Allowable drives, berisi daftar hardisk yang terinstall 
  • Size (MB). Masukkan besar swap sesuai yang telah dijelaskan sebelumnya. 
  • Additional Size Option. Pilih  fixed size. 
  • Force to be a primary partition, tidak perlu diberi tanda. 
  • Check for a bad blocks, jika anda memberi tanda maka pada saat dilakukan format, block yang rusak akan ditandai sehingga tidak digunakan dikemudian hari. 
  • Klik tombol OK.
  • Buat Partisi root “/” dengan cara sebagai berikut:
  • Klik tombol New. Kemudian akan muncul jendela untuk membuat partisi. 
  • Mount point. Pilih “/” 
  • File System Type. Pilih ext3. 
  • Allowable drives, berisi daftar hardisk yang terinstall 
  • Size (MB). Masukkan besar partisi root sesuai dengan space yang ada. 
  • Additional Size Option. Pilih  fixed size. 
  • Force to be a primary partition, tidak perlu diberi tanda. 
  • Check for a bad blocks, jika anda memberi tanda maka pada saat dilakukan format, block yang rusak akan ditandai sehingga tidak digunakan dikemudian hari. 
  • Klik tombol OK.
Langkah 10 : Konfigurasi Boot Loader.
Boot   loader  adalah  program   yang  pertama  kali  akan  dijalankan  ketika   komputer   dinyalakan. Program instalasi menyediakan dua program boot loader yaitu GRUB dan LILO. GRUB (GRand   Unified   Bootloader),   merupakan   boot   loader   default,  sedangkan   alternatifnya adalah LILO kependekan dari LInux LOader.